Pelukis kampoeng, Kupang Tegal Ambarawa, Jawa Tengah ini, telah menorehkan ribuan karya lukisan yang tak mengenal bahan dan media yang dapat dijadikan lukisannya. Karena baginya melukis adalah melukis. Tanpa mempermasalahkan unsur "isme", mengalir bagai air kehidupan. Meskipun jujur dikatakan bahwa ia merasa belum pernah melukis, karena baginya, yang melukis adalah Allah. Manunggaling cipta, rasa, karsa dengan Illahi ketika menggoreskan tangan, menjadikan satu sarana mengingat Allah.
Pintu hatinya terbuka bagi siapa saja, kapan saja yang datang untuk memajukan Seni Lukis.
Sudah tak terhitung berapa generasi yang telah diasuhnya, lewat Sanggar Lukis yang didirikan, mengajar untuk anak-anak pra sekolah sampai umum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar